Minggu, 06 November 2011

Kepemimpinan 25 tahun SAF di Manchester United



Alex Ferguson merayakan 25 tahun kepemimpinannya di Manchester United, Minggu 6 November, pada hari timmnya menjamu Sunderland di Liga Primer.
Dengan catatan prestasi 27 piala, Ferguson menjadi manajer yang paling berhasil dalam sejarah sepak bola Inggris namun yang paling menonjol dari karakternya adalah kemampuannya untuk menyesuaikan permainan dan mengubah pendekatan.
Ferguson juga selalu menuntut para pemainnya untuk turun dengan penampilan terbaik untuk setiap pertandingan.
"Setiap pertandingan seperti yang pertama baginya. Dia gembira. Amat bersemangat. Dia amat ingin menang," kata Javier Hernandez, yang kini menjadi salah satu penyerang andalan United.
Hernandez menambahkan bahwa sikap itu yang sepertinya membuat Ferguson berbeda dengan manajer-manajer lainnya.

Manajer yang keras

Ferguson yang kini sudah berusia 69 juga dikenal merupakan manajer yang keras, namun bersikap adil terhadap semua pemainnya dan memberikan perhatian sepenuhnya.
"Sebagai pemain, Anda selalu merasa bahwa Anda sedang dicoba dan harus membuktikan padanya bahwa Anda memang cukup baik untuk kostum merah itu. Inilah salah satu alasan kenapa dia dan Manchester United amat berhasil," kenang Gary Pallister, mantan pemain belakang Manchester United.

Piala Manchester United

  • 12 Liga Primer
  • 2 Piala Eropa
  • 5 Piala FA
  • 4 Piala Liga
  • 10 Piala Charity/Community
  • 1 Piala Winners' Cup
  • 1 Piala Super Eropa
  • 1 Piala Intercontinental Cup
  • 1 Piala World Club
Bagaimanapun Alex Ferguson terkenal sebagai manajer yang tidak mudah untuk menerima kekalahan.
Banyak cerita-cerita tentang Ferguson yang melempar alat pengering rambut atau sepatu di ruang ganti, termasuk David Beckham yang disebut-sebut luka di bagian atas mata karena terkena lemparan sepatu.
Gary Pallister mengaku bahwa Ferguson memang sering marah kepada para pemainnya.
"Saya kira saya mengalami hal itu lebih banyak karena dia menganggap saya karakter yang malas jadi dia selalu ingin mendorong saya lebih jauh. Saya tidak sendirian dalam mendapat perlakuan seperti itu," kenang Pallister.

Tangan besi dan fleksibilitas

Pertandingan melawan Sunderland, Minggu nanti, merupakan yang ke-1.409 bagi Ferguson di Manchester United.
Dia tiba di Old Trafford pada November 1986 dengan ambisi mendongkel Liverpool dari dominasinya di sepak bola Inggris dan semua orang menyaksikan The Red Devils berhasil menumbangkan The Reds.
"Anda selalu merasa bahwa Anda sedang dicoba dan harus membuktikan padanya bahwa Anda memang cukup baik untuk kostum merah itu"
Gary Pallister
Bagaimanapuin memasuki 25 tahun kepemimpinannya, United dihajar oleh tetangganya, Manchester City, 1-6 dan Ferguson mengakuinya sebagai kekalahan terburuk dalam sejarah kepemimpinannya.
Kekalahan itu juga merupakan kebobolan enam gol yang pertama bagi United di kandangnya sejak tahun 1930.
Banyak orang yang kemudian mulai mempertanyakan apakah saatnya City menggeser dominasi United di sepak bola Inggris.
Ferguson -yang terkenal tak ragu-ragu mengubah taktik- yang akan menjawab pertanyaan tersebut dalam sisa musim pertandingan ini.
Yang jelas campuran pendekatan tangan besi dan fleksibilitas membuat Ferguson membawa United ke puncaknya.
Campuran pendekatan yang menurut salah seorang pemain legendaris Inggris, Bobby Charlton, sebagai 'jenius'.

(via: http://www.bbc.co.uk/indonesia/olahraga/2011/11/111103_ferguson.shtml)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar