Senin, 31 Maret 2014

Mama

Malam ini pukul 02.01 dini hari kutuliskan ceritaku. Aku cinta Mama. Sesingkat dan semudah itu. Tapi rasanya tidak sesingkat dan semudah yang telah di utarakan.

Jika seorang laki-laki akan menjadi pasangan tulang rusukku, maka mama adalah setengah dari jiwaku. Kutuliskan ini ketika mama tidur terlelap tepat di sampingku. Dengan tangis air mata mengingat besarnya cinta mama padaku.

Cinta terbesar yang telah Allah berikan kepadaku adalah seorang mama. Dan aku telah jatuh cinta terlebih dahulu sejak aku lahir di dunia kepada seorang super mama yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya demi melahirkan seorang anak manusia yaitu aku.

Perjuangan dan pengorbanan mama adalah cinta bagiku.

Dan tepat dini hari ini kukatakan, aku cinta mama. Sesingkat dan semudah itu.